PROSEDUR PEMERIKSAAN HYSTEROSALPINGOGRAPHY DENGAN KLINIS INFERTILITAS PRIMER DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. R. SOEPRAPTO CEPU

AMBUS, MARIA MARCHELLA CECILIA (2024) PROSEDUR PEMERIKSAAN HYSTEROSALPINGOGRAPHY DENGAN KLINIS INFERTILITAS PRIMER DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. R. SOEPRAPTO CEPU. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (Full Paper)
MARIA MARCHELLA CECILIA AMBUS.pdf - Published Version

Download (59MB)

Abstract

ABSTRAK Maria Marchella Cecilia Ambus Prosedur Pemeriksaan Hysterosalpingpgraphy (HSG) dengan Klinis Infertilitas Primer di Instalasi Radiologi RSUD dr. R. Soeprapto Cepu 17 Lampiran Depan + 55 Halaman + 32 Gambar + 3 Tabel + 18 Lampiran Akhir Latar Belakang: Pemeriksaan Hysterosalpingography dengan Klinis Infertilitas Primer di Instalasi Radiologi RSUD dr. R. Soeprapto Cepu pasien tidak diberi obat supossitoria juga obat pereda nyeri dan proyeksi yang digunakan hanya AP Post Kontras. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prosedur dan alasan hanya menggunakan proyeksi AP Post Kontras pada pemeriksaan HSG. Metode Penelitian: jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan subyek penelitian 3 orang radiografer dan 1 orang dokter spesialis radiologi. Obyek penelitian ini ialah prosedur pemeriksaan histerosalpyngography dengan klinis infertilitas primer di Instalasi Radiologi RSUD dr. R. Soeprapto Cepu. Pengumpulan data pada bulan April-Mei 2024, metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil data yang diperoleh kemudian di reduksi dan disajikan yang kemudian di tarik kesimpulan. Hasil Penelitian: Pemeriksaan Hysterosalpingography dengan klinis Infertiltas Primer dimulai dari persiapan pasien yaitu tidak melakukan koitus sebelum pemeriksaan HSG dilakukan, persiapan alat, bahan yaitu pesawat sinar-x, HSG set, kaset 35 x 35 cm, pengisian informed consent, media kontras Iopamiro 10 ml, proyeksi yang digunakan AP Post Kontras. Sebaiknya penggunaan supossitoria tetap dilakukan untuk memastikan hasil radiograf tidak terganggu oleh feses pada rektum, pasien tetap diberikan obat pereda nyeri agar pasien merasa lebih nyaman, sebaiknya pada pemeriksaan HSG ditambahkan foto AP Plain, RPO dan LPO agar dapat menampakan gambaran saluran reproduksi lebih terperinci terutama pada bagian uterus dan tuba fallopi. Kesimpulan: Prosedur pemeriksaan Hysterosalpingography dengan Klinis Infertilitas Primer tidak diberikan obat supossitoria dan obat pereda nyeri untuk pasien. Menggunakan proyeksi AP Post Kontras agar pasien merasa lebih nyaman, juga untuk memperkecil radiasi yang akan diterima pasien, dokter radiologi sudah dapat menemukan informasi diagnostik yang cukup untuk menegakkan diagnosa pada pasien.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: AP Post Kontras, Hysterosalpingography (HSG), Infertilitas primer
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Teknik Rontgen
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 21 Nov 2024 03:02
Last Modified: 21 Nov 2024 03:02
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/2512

Actions (login required)

View Item View Item