HAMADA, MUHAMMAD (2024) PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA PRESBYOPIA DENGAN STATUS REFRAKSI HYPERMETROPIA DI OPTIK FARDA TEMANGGUNG. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.
Text (Full Paper)
MUHAMMAD HAMADA.pdf - Published Version Download (32MB) |
Abstract
Presbyopia adalah keadaan Dimana kemampuan akomodasi seseorang mulai berkurang atau kesulitan dalam melihat objek jauh dan dekat. Sedangkan ketidakkemampuan seseorang dalam melihat objek jauh dan dekat dengan jelas salah satu penyebabnya adalah Hypermetropia.Konsep dasar paling sederhana untuk menanggulangi gangguan penglihatan pada penderita presbyopia dengan status refraksi hypermetropia adalah dengan memberikan kacamata sebagai alat bantu penglihatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan refraksi subyektif pada penderita presbyopia dengan status refraksi hypermetropia. Pengetahuan ini sangat penting untuk dapat dipahami, karna melalui pemeriksaan refraksi subyektif inilah ukuran kacamata itu ditentukan agar dapat dijadikan sebagai alat bantu penglihatan. Peneliti ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan studi pustaka. Sedangkan data primer diperoleh melalui studi survei di Optik Farda Temanggung. Hasil penelitian menunjukan, bahwa dari 45 pasien gangguan penglihatan di Optik Farda Temanggung yang menderita Hypermetropia berjumlah 13 orang {28,8%}. Dari jumlah tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama adalah penderita yang berumur <40 tahun dan dikategorikan sebagai penderita non Presbyopia. Sedangkan kelompok kedua adalah penderita yang berumur >40 tahun dapat dikategorikan sebagai penderita Presbyopia. Sedangkan prosedur pemeriksaan refraksi subyektif dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Anamnesa, inspeksi/observasi, cover test, lensmetri, uji bikromatik, uji visus, koreksi visus monokuler, koreksi visus binokuler, uji batang maddox, penetapan status refraksi/diagnosa, penulisan resep kacamata. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk menetapkan ukuran kacamata baca bagi penderita presbyopia dengan status refraksi hypermetropia, merupakan penjumlahan antara ukuran kacamata jauh dan adisi (add). Apabila penderita ingin memperbaiki penglihatan jauh dan dekatnya dalam satu kacamata, maka perlu disarankan untuk menggunakan lensa progressive.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemeriksaan Subyektif Hypermeyropia, Presbyopia |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Refraksi Optisi |
Depositing User: | Admin Cakep Perpus |
Date Deposited: | 28 May 2024 03:53 |
Last Modified: | 28 May 2024 03:53 |
URI: | http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/2342 |
Actions (login required)
View Item |