PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA ANISOMETROPIA DERAJAT TINGGI DENGAN STATUS REFRAKSI MYOPIA DI OPTIK METRO SEMARANG

SAEFATU, CLAUDYA (2018) PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA ANISOMETROPIA DERAJAT TINGGI DENGAN STATUS REFRAKSI MYOPIA DI OPTIK METRO SEMARANG. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (Full Paper)
CLAUDYA SAEFATU.pdf - Published Version

Download (34MB)

Abstract

Gangguan penglihatan dapat terjadi oleh beberapa macam sebab, antara lain karena myopia. Berdasarkan konsep refraksi statis, myopia merupakan suatu keadaan dimana sinar-sinar sejajar yang memasuki bolamata dibiaskan oleh media refrakta di depan retina. Akibatnya, obyek yang letaknya jauh dari bolamata tidak akan nampak jelas dalam penglihatan penderita. konsep dasar penanggulangan myopia yang paling sederhana adalah dengan memberikan kacamata sebagai alat bantu penglihatan. Tetapi karena adanya perbedaan derajat kelainan refraksi antara mata kanan dan mata kiri lebih besar dari tiga dioptri maka harus di awali dengan melakukan pemeriksaan refraksi subyektif untuk memberikan kacamata bagi penderita anisometropia derajat tinggi dengan status refraksi myopia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan refraksi subyektif pada penderita anisometropia dengan status refraksi myopia. Pengetahuan ini sangat penting untuk dipahami karena melalui pemeriksaan refraksi subyektif inilah ukuran kacamata itu ditentukan agar dapat dijadikan sebagai alat bantu penglihatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, sedangkan data primer diperoleh melalui studi survey di Optik Metro Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6,67% dari pasien yang mendapatkan pemeriksaan refraksi subyektif di Optik Metro Semarang adalah penderita anisometropia derajat tinggi dengan status refraksi myopia sedangkan prosedur pemeriksaan refraksi subyektif dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : anamnesa, inspeksi/observasi, lensmetri, uji bikromatik, uji visus, koreksi visus monokuler, koreksi visus binokuler, WFDT, uji batang Maddox, penetapan status refraksi/diagnose dan penulisan resep kacamata. Kesimpulan bahwa tujuan akhir dari pemeriksaan refraksi subjektif pada penderita anisometropia derajat tinggi dengan status refraksi myopia adalah untuk menentukan ukuran lensa yang sesuai sehingga, agar kacamata yang dibuat dengan ukuran tersebut dapat difungsikan sebagai alat bantu penglihatan. Jika penderita melihat 4 atau 5 titik saat melihat Worth’s Four Dot dan hasil uji menunjukkan binocularity (+), maka ukuran kacamata dengan selisih lebih dari 3 D antara mata kanan dan mata kiri tidak boleh diresepkan karena akan terjadinya aniseikonia dan akan menimbulkan diplopia. Maka lensa kontak disarankan untuk penderita anisometropia yang tingkatnya lebih tinggi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pemeriksaan Refraksi Subjektif, Anisometropia, Miopia
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Refraksi Optisi
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 10 Jun 2022 02:53
Last Modified: 30 Jan 2023 02:27
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/757

Actions (login required)

View Item View Item