Sa’adah, Umi (2019) PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA ANISOMETROPIA DERAJAT TINGGI DENGAN STATUS REFRAKSI MYOPIA DI OPTIK JEPARA, JEPARA. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.
Text (Full Paper)
Umi Sa’adah.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (26MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakakng Mata adalah suatu organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting. Cara kerja mata yang sederhana salah satunya adalah hanya untuk mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Sedangkan Fungsi mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Miopia merupakan kelainan Refraksi yang di sebabkan dimana sinar-sinar sejajar yang memasuki bolamata dibiaskan oleh media refrakta di depan retina. Akibatnya, obyek yang letaknya jauh dari bolamata tidak akan nampak jelas dalam penglihatan penderita. konsep dasar penanggulangan myopia yang paling sederhana adalah dengan memberikan kacamata sebagai alat bantu penglihatan. Tetapi karena adanya perbedaan derajat kelainan refraksi antara mata kanan dan mata kiri lebih besar dari tiga dioptri maka harus di awali dengan melakukan pemeriksaan refraksi subyektif untuk memberikan kacamata bagi penderita anisometropia derajat tinggi dengan status refraksi myopia. Metode Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, sedangkan data primer diperoleh melalui studi survey di Optik Jepara, Jepara. Hasil Subyek dari penelitian ini terdiri dari 25 pasien penderita anisometropia derajat tinggi dengan status refraksi myopia yang mendapatkan pemeriksaan subyektif di Optik Jepara , terdiri dari 13 pasien penderita Anisometropia rendah , 7 pasien penderita anisometropia sedang dan 5 pasien penderita anisometropia tinggi . Sedangkan prosedur pemeriksaan refraksi subyektif dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : anamnesa, inspeksi/observasi, lensmetri, uji bikromatik, uji visus, koreksi visus monokuler, koreksi visus binokuler, WFDT.Jika penderita melihat 4 atau 5 titik saat melihat Worth’s Four Dot dan hasil uji menunjukkan binocularity (+), maka ukuran kacamata dengan selisih lebih dari 3 D antara mata kanan dan mata kiri tidak boleh diresepkan karena akan terjadinya aniseikonia dan akan menimbulkan diplopia. Maka lensa kontak disarankan untuk penderita anisometropia yang tingkatnya lebih tinggi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemeriksaan Refraksi Subjektif, Miopia, , Anisometropia. |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Refraksi Optisi |
Depositing User: | Admin Cakep Perpus |
Date Deposited: | 09 Jun 2022 04:06 |
Last Modified: | 09 Jun 2022 04:06 |
URI: | http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/733 |
Actions (login required)
View Item |