PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA PRESBYOPIA DENGAN STATUS REFRAKSI HYPERMETROPIA DI OPTIK PRO SEMARANG

Noviana, Noviana (2021) PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA PRESBYOPIA DENGAN STATUS REFRAKSI HYPERMETROPIA DI OPTIK PRO SEMARANG. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (Full Paper)
Noviana.pdf - Published Version

Download (34MB)

Abstract

Presbyopia adalah keadaan dimana kemampuan akomodasi seseorang mulai berkurang atau kesulitan dalam melihat objek jauh dan dekat. Sedangkan ketidakmampuan seseorang dalam melihat objek jauh dan dekat dengan jelas salah satu penyebabnya adalah Hypermetropia. Konsep dasar paling sederhana untuk menanggulangi gangguan penglihatan pada penderita Presbyopia dengan status refraksi Hypermetropia adalah dengan memberikan kacamata sebagai alat bantu penglihatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan prosedur pemeriksaan refraksi subjektif pada penderita Presbyopia dengan kelainan Hypermetropia. Pengetahuan ini sangat penting untuk dipahami karena mealalui pemeriksaan refraksi subjektif inilah ukuran kacamata itu ditentukan agar dapat digunakan sebagai alat bantu penglihatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan studi pustaka. Sedangkan data primer diperoleh melalui studi survey di Optik Pro Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 pasien gangguan penglihatan di Optik Pro Ngaliyan Semarang yang menderita Hypermetropia berjumlah 14 orang (31,8%). Dari jumlah tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama adalah penderita yang berumur <40 tahun dan dikategorikan sebagai penderita non Presbyopia. Sedangkan kelompok kedua adalah penderita yang berumur ≥40 tahun dapat dikategorikan sebagai penderita Presbyopia. Sedangkan prosedur pemeriksaan refraksi subjektif dilakukan pada pasien dengan tahapan sebagai berikut: Anamnesa, inspeksi/observasi, cover test, lensmetri, uji bikromatik, uji visus, koreksi visus monokuler, koreksi visus binokuler, uji batang Maddox, penetapan status refraksi/diagnose, penulisan resep kacamata. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk menetapkan ukuran kacamata baca bagi penderita Presbyopia dengan status refraksi Hypermetropia merupakan penjumlahan antara ukuran kacamata jauh dengan addisi (add). Apabila penderita ingin memperbaiki penglihatan jauh dan dekatnya dalam satu kacamata, maka perlu disarankan untuk menggunakan lensa bifocal baik itu kryptok, flattop, ataupun progressive.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: hypermetropia, presbyopia, refraksi.
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Refraksi Optisi
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 01 Apr 2022 06:19
Last Modified: 31 Jan 2023 08:07
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/377

Actions (login required)

View Item View Item