PROSEDUR PEMERIKSAAN ESOFAGUS MAAG DUODENUM (OMD) PADA KASUS DISFAGIA DI INSTALASI RADIOLOGI RS TK II 03.05.01 DUSTIRA BANDUNG

ROHIM, MUHAMMAD (2020) PROSEDUR PEMERIKSAAN ESOFAGUS MAAG DUODENUM (OMD) PADA KASUS DISFAGIA DI INSTALASI RADIOLOGI RS TK II 03.05.01 DUSTIRA BANDUNG. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

Full text not available from this repository. (Request a copy)

Abstract

Menurut Bontrager (2014), pemeriksaan esofagus maag duodenum menggunakan media kontras Barium BaSO4 1:1 untuk fase esofagus dan 1:4 untuk maag duodenum proyeksi yang digunakan pada fase esofagus menggunakan proyeksi Anteroposterior, RAO, LAO dan lateral. Pemeriksaan di Instalasi Radiologi RS TK II 03.05.01 Dustira Bandung media kontras kontras yang digunakan iodium yang dicampur aquades dengan 1:1 untuk keseluruhan pemeriksaan. Proyeksi yang digunakan pada fase esofagus hanya menggunakan proyeksi anteroposterior dan lateral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Prosedur Pemeriksaan OMD Pada Kasus Disfagia di Intstalasi Radiologi RS TK II Dustira Bandung menggunakan media kontras iodium dan proyeksi yang digunakan pada fase esofagus menggunakan AP dan Lateral dan alasan dilakukannya Pemeriksaan OMD pada kasus disfagia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit TK II 03.05.01 Dustira Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 06 Juni 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dengan 1 dokter spesialis radiologi, 3 radiografer, dan dokter pengirim, serta dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dikategori untuk dibuat koding terbuka selanjutnya dilakukan analisis data untuk mendapat kesimpulan dan saran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan OMD pada kasus disfagia di Instalasi Radiologi Rumah Sakit TK II 03.05.01 Dustira Bandung menggunakan media kontras iodium dikarenakan relatif aman dan mengurangi resiko pasien tersedak. Proyeksi yang digunakan pada esofagus hanya menggunakan proyeksi Anteroposterior dan lateral, karena sudah mampu menunjukkan anatomi esofagus yang jelas tidak superposisi dengan anatomi lain dan semakin banyak proyeksi semakin besar juga paparan radiasi yang diterima pasien. Pada kasus disfagia dilakukan OMD, karena banyak kasus penyerta disfagia adanya proses metabolisme tubuh yang tidak normal dibagian maag ataupun duodenum sehingga tekanan udara di faring dan laring besar yang menyebabkan disfagia. Saran untuk media kontras lebih baik tidak dicampur dengan aquades supaya iodium perjalanannya lambat sehingga memudahkan petugas dalam memprediksi pengambilan gambar

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pemeriksaan OMD, Disfagia, iodium, RS TK II 03.05.01 Dustira
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medis > D3 Teknik Rontgen
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 29 Mar 2022 04:26
Last Modified: 29 Mar 2022 04:26
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/277

Actions (login required)

View Item View Item