TEKNIK PEMERIKSAAN HYSTEROSALPINGOGRAFI DENGAN KASUS INFERTILITAS PRIMER

FEBIANTI, INDAH (2020) TEKNIK PEMERIKSAAN HYSTEROSALPINGOGRAFI DENGAN KASUS INFERTILITAS PRIMER. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (Full Paper)
INDAH FEBIANTI 1701036 Revisi.pdf - Published Version

Download (41MB)

Abstract

Menurut Lampignano (2018) proyeksi yang digunakan pada teknik pemeriksaan hysterosalpingografi yaitu foto pendahuluan, foto AP post kontras, foto RPO atau LPO post kontras, foto post evakuasi. Bertolak dari hal tersebut penulis menjumpai beberapa masalah yang melatar belakangi penelitian mengenai teknik pemeriksaan hysterosalpingografi dalam jurnal 1 menurut prosiding jurnal Utami (2018) foto pendahuluan, foto AP tahap 1 pada saat pemasukkan media kontras sebanyak 5 cc dan AP tahap 2 pada saat pemasukkan media kontras sebanyak 10 cc. Pada jurnal 2 menurut prosiding Ranjan (2015) foto pendahuluan, foto AP post kontras tahap 1 pada saat media kontras mengisi sebagian uterus, AP post kontras tahap 2 pada saat media kontras mengisi semua uterus, AP post kontras tahap 3 pada saat media kontras mengisi tuba fallopi, AP post kontras tahap 4 pada saat media kontras menunjukan tumpahan pada intraperitoneal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pemeriksaan Hysterosalpingografi menurut jurnal Utami (2018) dan Jurnal Ranjan (2015). Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur review, waktu penelitian waktu penelitian dari bulan Juli – Agustus 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan mengutip kajian teori, jurnal maupun studi pustaka pemeriksaan hysterosalpingografi dengan kasus infertilitas primer. Jurnal – jurnal tersebut direduksi menggunakan kriteria kelayakan dan kriteria inklusi yang digunakan untuk mereduksi sumber sumber literatur. Selanjutnya pengolahan dan analisa data dengan tahapan merangkup literatur, penyajian data dan yang terakhir dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil literature review ini pada ketiga pustaka mempunyai persamaan yaitu menggunakan foto pendahuluan, tidak dilakukan foto post evakuasi perbedaanya yaitu proyeksi yang digunakan pada saat pengambilan foto post media kontras. Berdasarkan pengamatan penulis dalam mengamati seluruh teknik pemeriksaan Hysterosalpongografi di dalam Jurnal utami (2018) dan Jurnal Ranjan (2015) di dalam jurnal tersebut mempunyai alasan tersendiri dalam pengambilan foto radiografi. sebaiknya proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan HSG untuk mendapatkan hasil maksimal dan menegakkan diagnosa yaitu : dilakukan foto pendahuluan kemudian dilakukan foto AP post kontras, dilanjutkan dengan pengambilan foto RPO dan LPO post kontras setelah selesai dilakukan pengambilan foto post evakuasi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Anteroposterior, Hysterosalpingografi, Infertilitas
Subjects: R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Teknik Rontgen
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 28 Mar 2022 06:54
Last Modified: 31 Jan 2023 03:43
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/263

Actions (login required)

View Item View Item