PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBJEKTIF PADA PENDERITA ANISOMETROPIA DERAJAT TINGGI DENGAN STATUS REFRAKSI MYOPIA DI OPTIK PRO SEMARANG

SAPUTRA, TEGAR BIMA (2022) PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBJEKTIF PADA PENDERITA ANISOMETROPIA DERAJAT TINGGI DENGAN STATUS REFRAKSI MYOPIA DI OPTIK PRO SEMARANG. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (Full Paper)
TEGAR BIMA SAPUTRA.pdf - Published Version

Download (29MB)

Abstract

Anisometropia adalah keadaan dimana ada perbedaan kelainan refraksi antara mata kanan dan mata kiri. Dapat saja satu mata rabun jauh sedang mata yang lainnya rabun dekat. Perbedaan kelainan ini paling sedikit 1.00 dioptri. Bila terdapat anisometropia 2.50-3.00 dioptri. Maka akan dirasakan terjadinya perbedaan besar bayangan sebesar 5% yang mengakibatkan akan terganggunya fusi. Pada keadaan ini terjadi supresi pengelihatan pada satu mata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemeriksaan refraksi subjektif pada penderita Anisometropia derajat tinggi dengan status refraksi Myopia. Pengetahuan ini sangat penting untuk di fahami karena melalui pemeriksaan refraksi subjektif inilah ukuran kacamata ditentukan agar dapat digunakan sebagi alat bantu penglihatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendektan studi kasus. Populasi dalam penelitian ini didapatkan dari kegiatan pemeriksaan refraksi subjektif yang tercatat dari rentang waktu 01 Februari – 31 Maret 2022 di Optik Pro Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah salah satu orang terpilih dengan pertimbangan penderita cukup komunikatif dan kasusnya dianggap cukup mewakili. Data diambil melalui metode wawancara terhadap pasien mengenai keluhan penglihatan yang dialami. Hasil penelitian menunjukkan, Jumlah penderita gangguan yang mendapatkan jasa pemeriksaan refraksi subyektif di Optik Pro Semarang selama rentan waktu 1 Februari – 31 Maret 2022 ada 39 orang. Dari jumlah tersebut 28,3% adalah penderita anisometropia dengan status refraksi myopia. Sedangkan prosedur diawali dengan anamnesa, inspeksi/obeservasi palpebra dan segmen depan bolamata, cover test, lensmetri, uji bikromatik, uji visus monokuler, koreksi visus monokuler, koreksi visus binokuler, WFDT (Worth Four Dot Test), uji batang maddox, penetapan status refraksi/diagnosa dan diakhiri dengan penulisan resep kacamata. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Penetapan ukuran kacamata untuk penglihatan jauh bagi penderita anisometropia dengan status refraksi myopia di Optik Pro Semarang berlandaskan hasil koreksi visus binokuler terbaiknya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Refraksi, Myopia, Anisometropia
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Refraksi Optisi
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 22 Feb 2024 03:35
Last Modified: 22 Feb 2024 03:35
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/2309

Actions (login required)

View Item View Item