TEKNIK PEMERIKSAAN HYSTEROSALPINGOGRAPHY PADA KASUS INFERTILITAS

ELISSA, AULIA NUR (2020) TEKNIK PEMERIKSAAN HYSTEROSALPINGOGRAPHY PADA KASUS INFERTILITAS. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (Full Paper)
AULIA NUR ELISSA 17.01.pdf - Published Version

Download (50MB)

Abstract

Pada pemeriksaan HSG, prosedur pemeriksaan pada jurnal penelitian memiliki perbedaan yang signifikan dengan textbook. Menurut Chalazonitis, dkk (2009), persiapan pasien yang perlu dilakukan yaitu dilarang coitus. Proyeksi yang digunakan yaitu proyeksi AP pelvis pendahuluan dan AP pelvis post kontras. Menurut Schankath, dkk (2012), persiapan pasien yang perlu dilakukan yaitu berpuasa. Proyeksi yang digunakan terdapat 4 fase, yaitu proyeksi AP pelvis tahap awal pengisian media kontras pada uterus, tahap pengisian komplet media kontras pada uterus, tuba fallopi, dan spill. Menurut Lampignano dan Kendrick (2018), persiapan pasien yang perlu dilakukan yaitu melakukan urusurus dan mengosongkan kandung kemih. Proyeksi yang digunakan yaitu proyeksi AP pelvis pendahuluan dan AP pelvis post kontras. Persamaan dari ketiga literatur ini yaitu menggunakan media kontras water soluble yang diinjeksikan dengan folley catheter. Tujuannya yaitu untuk mengetahui prosedur pemeriksaan HSG menurut kajian teoritis. Metode penelitian Tugas Akhir Studi Literatur ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka. Pengambilan data yang berhubungan dengan topik penelitian dilakukan dengan mendefinisikan kriteria kelayakan literatur, sumber informasi, pemilihan literatur, dan pengumpulan data. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan mengumpulkan data yang sudah ada, kemudian menggabungkan keduanya, lalu dilakukan analisis yang selanjutnya ditarik kesimpulan dan saran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur pemeriksaan HSG menurut kajian teoritis, pada persiapan pasien, terdapat literatur yang tidak menyebutkan pasien dilarang coitus, apabila pasien tidak dilarang, kemungkinan pasien akan hamil dan pemeriksaan tidak dapat dilakukan. Media kontras yang digunakan yaitu iodium water soluble yang jumlahnya ditentukan oleh dokter dan penginjeksiannya menggunakan folley catheter. Salah satu literatur tidak melakukan proyeksi AP pelvis pendahuluan, sedangkan proyeksi ini bertujuan untuk melihat persiapan pasien, ketepatan faktor eksposi, serta mengetahui kesesuaian obyek. Proyeksi oblique hanya dilakukan apabila ditemukan adanya kelainan dan struktur yang superposisi. Saran, sebaiknya pasien dilarang coitus, jumlah media kontras ditentukan secara pasti, dan proyeksi AP pelvis pendahuluan tetap dilakukan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Hysterosalpingography, Infertilitas, Prosedur.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Teknik Rontgen
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 25 Mar 2022 06:06
Last Modified: 31 Jan 2023 02:29
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/230

Actions (login required)

View Item View Item