PROSES FASET MANUAL LENSA ORGANIK SINGLE VISION PADA FULL FRAME METAL DI OPTIK WAHYU NGALIYAN

Shafry, Muhamad (2022) PROSES FASET MANUAL LENSA ORGANIK SINGLE VISION PADA FULL FRAME METAL DI OPTIK WAHYU NGALIYAN. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (Full Paper)
Muhamad Shafry.pdf - Published Version

Download (33MB)

Abstract

Pengelihatan yang tergaganggu yang kita alami seperti rabun jauh, rabun dekat dan astigmat bisa diatasi dengan menggunakan alat bantu kacamata. Untuk membuat kacamata ,lensa yang berbentuk lingkaran harus kita potong sesuai bentuk frame yang telah dipilih oleh konsumen terlebih dahulu agar bisa terpasang pada bagian rim kacamata secara rapi sesuai dengan kartu order. Proses tersebut dinamakan proses faset. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tahapan atau proses faset lensa organik single vision pada full frame metal. Hal ini sangat penting untuk dipahami karena melalui proses faset ini kita dapat membuat kacamata dari lensa hingga menjadi kacamata agar bisa digunakan sebagai alat bantu untuk pengelihatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif , dengan rancangan penelitianya menggunakan studi kasus. Populasi dari tanggal 3 Januari - 28 Maret 2022 di Optik Wahyu Ngaliyan. Dalam penelitian ini berjumlah 136 kegiatan. Dengan Sampel satu yaitu kegiatan faset lensa single vision berbahan baku organik pada full frame metal. Hasil dari penelitian sebagian besar kegiatan faset menggunakan lensa berbahan dasar organik single vision sebanyak 123 (90%) kegiatan. Kegiatan faset manual sebagian besar menggunakan full frame metal dan frame plastik. Kegiatan faset manual lensa organik single vision pada frame full metal di Optik Wahyu Ngaliyan dilaksanakan dengan 8 tahapan yaitu dari proses pembacaan kartu order, inspecting, pembuatan patrun, lay out, spotting, marking, edging, dan yang terakhir final control. Sebelum melaksanakan proses faset, hendaknya seluruh alat penunjang dipersiapkan dan diuji kelayakan fungsinya, karena jika tidak akan megakibatkan kesalahan presisi. Pada proses spotting pada lensa lebih baik lensa diberi tanda R/L agar tidak tertukar. Pada tahap Marking dan edging sebaiknya lensa tersebut diberi solasi agar lensa tidak licin saat dipegang dan tergores. Pada tahap penggosokan tepi lensa dan pembuatan bevel dalam proses faset manual itu disarankan agar air sebagai sarana pendingin karena terjadi kenaikan suhu saat terjadi gesekan antara tepi lensa dan gerinda.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Faset Manual, Lensa Mineral Single Vision, Full Frame
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Refraksi Optisi
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 16 Feb 2024 03:09
Last Modified: 16 Feb 2024 03:09
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/2289

Actions (login required)

View Item View Item