PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA ANTIMETROPIA DI OPTIK GENERAL YOGYAKARTA

SANTOSA, SWADESTA DAFFA ALHAFIZH (2023) PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA ANTIMETROPIA DI OPTIK GENERAL YOGYAKARTA. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (FULL TEXT)
SWADESTA DAFFA ALHAFIZH SANTOSA.pdf - Published Version

Download (27MB)

Abstract

Perbedaan status refraksi mata dengan hasil salah satu mata myopia dan yang satu hypermyopia sering disebut dengan Antimetropia. Untuk menangani penderita antimetropia diperlukan penanganan secara khusus dan teliti. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara pemeriksaan refraksi subyektif pada penderita antimetropia. Pengetahuan ini sangat penting untuk dipahami karena melalui pemeriksaan subyektif inilah ukuran kacamata itu ditentukan agar dapat digunakan sebagai alat bantu penglihatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan studi pustaka. Sedangkan data primer diperoleh melalui studi survey di Optik General Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa 428 pasien gangguan penglihatan di Optik General Yogyakarta yang menderita Antimetropia berjumlah 1 orang (0,2%) mengingat Antimetropia adalah gangguan yang sangat jarang ditemui. Dari jumlah tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama adalah penderita yang berumur <20 tahun dan dikategorikan sebagai pasien non Antimetropia. Sedangkan kelompok kedua adalah pasien yang berumur >20 tahun dapat dikategorikan dapat dikategorikan sebagai penderita Antimetropia. Sedangkan prosedur pemeriksaan refraksi subyektif dilakukan pada pasien dengan tahapan sebagai berikut: Anamnesa, Inspeksi/Observasi, Cover Tset, Lensmetri, Uji Bikromatik, Uji Visus, Koreksi Visus Monokuler, Koreksi Visus Binokuler, Uji Batang Maddox, Penetapan Status Refraksi, dan Penulisan Resep Kacamata. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk menetapkan ukuran kacamata baca bagi pasien Antimetropia dengan refraksi subyektif pada penelitian ini yaitu hasil koreksi visus binokuler terbaiknya. Pasien diberi lensa OD diberi ukuran S-2,00 dan lensa OS diberi ukuran S+0,50 agar dapat membaca jauh dengan jelas. Pasien disarankan menggunakan kacamata single vision dengan lensa organic H indeks sebagai alat bantu penglihatan yang tepat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: antimetropia, refraksi subyektif, visus binokuler.
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Refraksi Optisi
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 24 Jan 2024 04:27
Last Modified: 24 Jan 2024 04:27
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/2284

Actions (login required)

View Item View Item