PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBJEKTIF PADA PENDERITA PRESBIOPIA DENGAN STATUS REFRASI HYPERMETROPIA DI OPTIK BOY SEMARANG

FAHRI, MUHAMMAD KHAFIYAN AKMAL (2023) PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBJEKTIF PADA PENDERITA PRESBIOPIA DENGAN STATUS REFRASI HYPERMETROPIA DI OPTIK BOY SEMARANG. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (FULL TEXT)
MUHAMMAD KHAFIYAN AKMAL FAHRI.pdf - Published Version

Download (29MB)

Abstract

Presbiopia disebut juga mata tua yaitu keadaan dimana sinar datang sejajar tidak dapat dibiaskan tepat pada retina. Hypermetropia dikenal juga dengan rabun dekat, dimana sinar datang sejajar dibiaskan dibelakang retina,akibatnya obyek yang letaknya jauh dari bola mata tidak akan nampak jelas dalam penglihatan penderita. Menurut hasil penelitian pendahuluan di Optik Boy Semarang pada bulan Maret 2022 penderita myopia sebanyak 45 orang, sedangkan hypermetropia 14 orang dan penderita astigmatism sebanyak 22 orang semuanya usianya diatas 40 tahun, sedangkan penderita presbyopia ada 38 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tahapan pemeriksaan refraksi subyektif pada penderita presbiopia dengan status refraksi hypermetropya di Optik Boy Semarang. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan penderita kelainan refrkasi yang berkunjung di Optik Boy Semarang pada tanggal 1-31 Maret 2022. Cara pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Total penderita kelainan refraksi yang berkunjung ke Optik Boy Semarang sebanyak 214 pasien dengan rincian 24 pasien emetropia, 90 pasien dengan status refraksi myopia, 48 pasien dengan status refraksi hypermetropia dan 52 pasien dengan status refraksi astigmatisme. Hasil penelitian di Optik Boy Semarang menunjukan hasil jumlah pederita prebiopia dengan status refraksi myopia sebanyak 57 orang. Jumlahpenderita presbiopia dengan status refraksi hypermetropia sebanyak 8 orang. Jumlah penderita presbiopia dengan astigmatisme sebanyak 14 orang. Dalam penelitian didapatakan kasus penglihatan jauh dan dekat kabur setelah dikoreksi dan diberikan lensa S+1.50 Add +2.50 untuk mata kanan dan kiri. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan pada penderita presbiopia dengan status hypermetropia dapat di rehabilitasi dengan menggunakan kacamata. Saran pada penelitian ini adalah peningkatan komunikasi antara pemeriksa dan pasien karena dengan komunikasi yang baik dapat mempermudah dalam pemeriksaan, Pasien sebaiknya menggunakan kacamata secara rutin, agar tajam penglihatannya bisa terkoreksi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Presbyopia, Hypermetropia, Pemeriksaan Refraksi Subyektif
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Refraksi Optisi
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 24 Jan 2024 02:45
Last Modified: 24 Jan 2024 02:45
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/2271

Actions (login required)

View Item View Item