PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBJEKTIF PADA PENDERITA PRESBIOPIA DENGAN STATUS REFRAKSI MIOPIA DI WAHYU OPTIK KENDAL

Tazakka, Deny (2023) PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBJEKTIF PADA PENDERITA PRESBIOPIA DENGAN STATUS REFRAKSI MIOPIA DI WAHYU OPTIK KENDAL. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (FULL TEXT)
Deny Tazakka.pdf - Published Version

Download (40MB)

Abstract

Ketidakmampuan seseorang melihat objek dekat dengan jelas dapat terjadi oleh beberapa macam penyebab, salah satunya karena presbiopia. Penyebab presbiopia dikarenakan faktor usia yang umumnya dimulai usia 40 tahun keatas dan disebabkan karena adanya pengurangan elastisitas lensa pada mata. Miopia merupakan kelainan refraksi ketika ketajaman penglihatan untuk melihat objek jauh menjadi lebih buruk. Pada penderita presbiopia dengan status refraksi miopia mengalami gangguan ketajaman penglihatan saat melihat jarak dekat, namun juga pada ketajaman penglihatan jauhnya mengalami penurunan. Cara sederhana penanggulangan tersebut adalah dengan memberikan kacamata dengan lensa koreksi sebagai alat bantu penglihatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara melakukan pemeriksaan refraksi subjektif pada penderita presbiopia dengan status refraksi miopia di Wahyu Optik Kendal. Pengetahuan mengenai prosedur pemeriksaan ini sangat penting untuk dipahami, karena melalui pemeriksaan refraksi subjektif ukuran lensa koreksi pada kacamata dapat ditentukan, baik untuk penglihatan jarak dekat maupun jarak jauh. Penelitian dilaksanakan dengan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan studi pustaka, sedangkan data primer diperoleh melalui studi survei kegiatan pemeriksaan refraksi subjektif pada periode 1 Januari - 28 Februari 2023 di Wahyu Optik Kendal sejumlah 362 pasien, dengan sampel dalam penelitian ini adalah satu orang yang terpilih dengan adanya pertimbangan pasien cukup komunikatif dan kasusnya dianggap cukup mewakili. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 32,04% adalah penderita presbiopia dengan status refraksi miopia. Prosedur pemeriksaan refraksi subjektif dilakukan dengan tahapan anamnesa, inspeksi/observasi palpebra dan segmen depan bola mata, cover test, lensmetri, uji bikromatik, uji visus monokuler, koreksi visus monokuler, koreksi visus binokuler, penetapan status refraksi, dan diakhiri dengan penulisan resep kacamata. Penderita disarankan memakai kacamata dengan lensa multifokal progressive, keunggulannya lebih nyaman karena tidak memiliki loncatan bayangan. Namun bagi seseorang yang berprofesi pilot dan supir, disarankan memakai kacamata dengan lensa bifokal kriptok, karena memiliki lapang pandang yang lebih luas. Seseorang yang mengeluhkan gangguan penglihatan, dianjurkan untuk memeriksaakan matanya di optik. Anjuran pemeriksaan di optik didasarkan pada keterampilan tenaga kesehatan yang terampil dan kompeten, serta lengkapnya peralatan yang ada. Keluhan tersebut dapat segera dikoreksi, sehingga ketajaman penglihatan dapat mencapai visus terbaiknya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pemeriksaan Refraksi Subjektif, Miopia, Presbiopia
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Refraksi Optisi
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 23 Jan 2024 02:54
Last Modified: 23 Jan 2024 02:54
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/2249

Actions (login required)

View Item View Item