PROSEDUR PEMERIKSAAN HYSTEROSALPINGOGRAPHY DENGAN KASUS INFERTILITAS DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KRATON PEKALONGAN

SETIAWAN, APRIL LIA AMIN (2023) PROSEDUR PEMERIKSAAN HYSTEROSALPINGOGRAPHY DENGAN KASUS INFERTILITAS DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KRATON PEKALONGAN. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (FULL TEXT)
April Lia Amin Setiawan.pdf - Published Version

Download (57MB)

Abstract

Latar Belakang: Menurut Lampignano & Kendrick (2018), pada pemeriksaan Hysterosalpingography menggunakan proyeksi AP polos, AP post kontras, Oblik RPO LPO, tidak ada tambahan proyeksi lainnya. Hal ini berbeda dengan hasil observasi yang dilakukan penulis di Instalasi Radiologi RSUD Kraton Pekalongan pada kasus Infertilitas Hysterosalpingography menggunakan AP post kontras sebagai nambahan proyeksi setelah Oblik RPO. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prosedur dan alasan digunakan penambahan proyeksi AP post kontras setelah proyeksi Oblik post kontras dan proyeksi AP post miksi dari pemeriksaan Hysterosalpingography dengan kasus Infertilitas di Instalasi Radiologi RSUD Kraton Pekalongan. Metode: Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Waktu pengambilan data pada bulan Juni 2023. Subjek dari penelitian ini adalah dokter spesialis radiologi, dan tida radiografer. Objek dari penelitian ini adalah prosedur pemeriksaan HSG dengan kasus Infertilitas. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah semua dokumen terkumpul kemudian membuat transkrip selanjutnya penulis mereduksi data dan pendapat informan kemudian penulis mengkaji dengan literatur yang ada sehingga penulis menarik kesimpulan. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunujukan bahwa prosedur pemeriksaan Hsterosalpingography dengan kasus Infertilitas di Instalasi Radiologi Pekalongan yaitu pemeriksaan Hsg dilakukan pada hari ke 9-10 dari HPHT pasien serta tidak dianjurkan untuk berhubungan suami istri terlebih dahulu. Proyeksi yang digunakan antara lain AP polos, AP post kontras 1, Oblik RPO, AP post kontras 2, dan AP post miksi, media kontras yang dipakai sebanyak 20cc dengan perbandingan 1:1. Pemeriksaan Hsg dengan kasus Infertilitas ditambahkan proyeksi AP post kontras setelah proyeksi Oblik dengan alasan untuk melihat hasil radiograf agar lebih yakin dengan hasilnya dan AP post miksi untuk melihat sisa media kontras yang disaluran. Kesimpulan: Hasil penelitian menunujukan bahwa prosedur pemeriksaan Hsterosalpingography dengan kasus Infertilitas di Instalasi Radiologi Pekalongan menambahkan proyeksi AP post kontras dan AP post miksi. Pemeriksaan Hsg dengan kasus Infertilitas menambahkan proyeksi AP post kontras dan AP post miksi alasannya untuk melihat hasil radiograf agar lebih yakin dengan hasilnya dan mengevaluasi sisa media kontras yang ada disaluran. Sebaiknya pada pemeriksaan hsg di Instalasi Radiologi RSUD Kraton Pekalongan menggunakan proyeksi AP post kontras setelah proyeksi Oblik sesuai dengan permintaan dokter spesialis radiologi agar dapat melihat saluran yang terisi media kontras dengan lebih jelas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Antero Posterios, Hysterosalpingography, Infertilitas, AP post kontras
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Teknik Rontgen
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 23 Oct 2023 06:22
Last Modified: 23 Oct 2023 06:22
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/2099

Actions (login required)

View Item View Item