MODALITAS PENCITRAANPEMERIKSAAN SHOULDER JOINT PADA KASUS RE-UNION FRACTURE CAPUT HUMERI

SHOLIH, MALIKUS (2022) MODALITAS PENCITRAANPEMERIKSAAN SHOULDER JOINT PADA KASUS RE-UNION FRACTURE CAPUT HUMERI. Diploma thesis, Universitas Widya Husada Semarang.

[img] Text (Full Paper)
MALIKUS SHOLIH .pdf - Published Version

Download (43MB)

Abstract

Salah satu penegakkan diagnosa fraktur pada Shoulder Joint adalah dengan pemeriksaan radiologi. Menurut (Lampignano, 2018) Shoulder joint dan ekstremitas atas dihubungkan oleh 2 tulang yaitu tulang scapula dan humerus yang membentuk sendi yang bernama humeroscapuler articulation. Menurut (Solomon dan Apley 2018) pada shoulder joint dapat terjadi cedera atau kelainan patologi yang disebabkan karena beberapa faktor, indikasi klinis yang dapat timbul pada shoulder joint antara lain dislocation, fracture proximal humerus, fracture scapula, fracture clavicula, serta menurut klasifikasi Neer yang dikutip (Schumaier dkk, 2018) fracture proximal humerus didasarkan pada 4 bagian fracture: tuberositas mayor, tuberositas minor, caput humerus, dan body humerus. Baik MRI dan USG sangat cocok untuk evaluasi nyeri bahu dan harus dipertimbangkan sebagai modalitas pencitraan komplementer, menurut (Levine dkk, 2012). Untuk mendapatkan modifikasi radiografi aksila saat ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara kepala humerus dan rongga glenoid. (Senna, dkk 2016). Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Data yang telah didapatkan dari berbagai literatur dikumpulkan dalam satu dokumen untuk menjawab dan memaparkan permasalahan yang ada pada rumusan masalah. Jumlah literatur yang digunakan 3 literatur yaitu menggunakan textbooks dan jurnal dengan cara meringkas jurnal penelitian yang sudah ditentukan sebagai literatur penelitian yang kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Hasil studi literatur studi kasus menunjukkan adanya perbedaan informasi pemeriksaan yang digunakan akan tetapi memiliki tujuan yang sama dalam menegakkan diagnosa fraktur pada Shoulder Joint. Perbedaan terletak dari membahas mengenai modifikasi radiograf aksial shoulder menurut (Senna, L. F., & Pires, R. 2016), meneliti mengenai pengobatan fraktur bahu menurut (Lavine, dkk ,2018), membahasa mengenai cara pengobatan kasus patah tulang humerus proksimal pada orang tua menurut (Schumaier, A.,& Grawe, B. 2018). Dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan mengenai modifikasi radiograf yang digunakan untuk membandingkan antara USG, MRI untuk mendiagnosa lebih akurat dan membahas mengenai cara pengobatan kasus patah tulang humerus pada orang tua.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pengobatan dan modifikasi fracture shoulder joint
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medik > D3 Teknik Elektro Medik
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 13 Oct 2022 02:47
Last Modified: 30 Jan 2023 08:07
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/1455

Actions (login required)

View Item View Item