Teknik Pemeriksaan Ankle Joint Pada Kasus Fraktur Di Instalasi Radiologi

Musa, Yusril Ananda (2021) Teknik Pemeriksaan Ankle Joint Pada Kasus Fraktur Di Instalasi Radiologi. Diploma thesis, Fakultas Kesehatan Dan Keteknisian Medis.

Full text not available from this repository. (Request a copy)

Abstract

Berdasarkan ketiga jurnal memiliki perbedaan yang ditemukan pada prosedur pemeriksaan yang digunakan, yaitu menurut Goost dkk (2014) pemeriksaan dilakukan dengan proyeksi AP mortise, dan lateral; Lampridis dkk (2018) menggunakan proyeksi AP, lateral, dan AP weight-bearing; Lawson dkk (2018) menggunakan proyeksi AP, AP mortise, dan lateral. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan teknik pemeriksaan radiografi ankle joint pada kasus fraktur. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur, waktu penelitian Oktober 2020-Juli 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengutip kajian teori, jurnal maupun studi pustaka pemeriksaan ankle joint pada kasus fraktur di Instalasi Radiologi Jurnal-jurnal tersebut di reduksi menggunakan kriteria tertentu. Kriteria tersebut dibagi menjadi dua macam. Data hasil reduksi berdasarkan kriteria kemudian dilakukan pengolahan dan analisa data dengan tahapan merangkum literatur, penyajian data, dan yang terakhir dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian jurnal Goost dkk (2014) pemeriksaan sinar x, pada pemeriksaan AP mortise terlihat fraktur pada medial malleolus; Lampridis dkk (2018) pemeriksaan AP dan lateral terlihat cedera anterior syndesmosis, fraktur syndesmosis tulang fibula distal, akibat benturan keras; Lawson dkk (2018) pada proyeksi AP, AP mortise, dan lateral nampak fraktur trimalleolar disertai dislokasi. Menurut penulis proyeksi yang digunakan pemeriksaan ankle joint pada kasus fraktur agar hasil didapatkan maksimal dan menegakkan diagnosa yaitu AP mortise untuk memperlihatkan jarak pada sendi dengan lebih baik dibandingkan proyeksi AP. Lateral memperlihatkan space antara talus dengan tibia dan fibula (talotibiofibularjoint). Sehingga hasilnya sudah mampu menegakan diagnosa fraktur. Menurut penulis proyeksi yang sebaiknya digunakan proyeksi AP mortise dan lateral dapat meminimalisir dosis radiasi yang diserap oleh tubuh pasien, 2 proyeksi juga sudah memenuhi standar dari pemeriksaan fraktur ankle yang minimum menggunakan 2 arah pandangan, proyeksi lateral digunakan pada setiap jurnal karena proyeksi lateral merupakan proyeksi wajib untuk memperlihatkan pandangan samping fraktur ankle, sedangkan pandangan depan digunakan proyeksi AP ataupun AP mortise.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Ankle joint, Fraktur, Dislokasi
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan dan Keteknisian Medis > D3 Teknik Rontgen
Depositing User: Admin Cakep Perpus
Date Deposited: 01 Dec 2021 06:26
Last Modified: 21 Mar 2022 03:19
URI: http://eprints.uwhs.ac.id/id/eprint/120

Actions (login required)

View Item View Item